≡ Menu

Masalah emosional, penderitaan, dan sakit hati tampaknya menjadi teman tetap banyak orang saat ini. Sering kali Anda merasa bahwa beberapa orang berulang kali menyakiti Anda dan bertanggung jawab atas penderitaan hidup Anda karenanya. Anda tidak memikirkan bagaimana mengakhiri kenyataan bahwa Anda mungkin bertanggung jawab atas penderitaan yang Anda alami dan karena itu Anda menyalahkan orang lain atas masalah Anda sendiri. Pada akhirnya, ini tampaknya menjadi cara termudah untuk membenarkan penderitaan Anda sendiri. Namun apakah orang lain benar-benar bertanggung jawab atas penderitaan Anda sendiri? Benarkah Anda adalah korban dari keadaan Anda sendiri dan satu-satunya cara untuk mengakhiri patah hati adalah dengan mengubah perilaku orang-orang yang terlibat?

Setiap orang membentuk kehidupannya sendiri dengan bantuan pikirannya!

pikiran-menentukan-hidup kitaPada dasarnya, setiap orang bertanggung jawab atas apa yang dialaminya dalam kehidupannya masing-masing. Setiap manusia begitu Pencipta realitasnya sendiri, keadaannya sendiri. Anda dapat menggunakan pikiran Anda sendiri untuk membentuk kehidupan sesuai dengan ide Anda sendiri. Pikiran kita sendiri mewakili dasar kreatif kita sendiri, dan jika dilihat dengan cara ini, kehidupan kita sendiri muncul darinya. Harus dikatakan pada titik ini bahwa semua yang Anda alami dalam hidup Anda sejauh ini pada akhirnya hanyalah produk imajinasi mental Anda. Segala sesuatu yang pernah Anda lakukan hanya dapat terwujud karena pemikiran Anda tentang pengalaman/tindakan yang bersangkutan. Oleh karena itu, kita manusia juga merupakan makhluk/pencipta yang sangat berkuasa. Kita mempunyai potensi unik untuk mengendalikan pikiran, emosi, dan yang paling penting, pengalaman kita sendiri. Kita tidak harus menjadi korban dari keadaan kita sendiri, tapi bisa mengambil nasib ke tangan kita sendiri dan memilih sendiri pola pikir mana atau pemikiran mana yang kita legitimasi dalam pikiran kita sendiri. Tentu saja, sering kali kita membiarkan diri kita dipengaruhi oleh orang lain dalam konteks ini, sama seperti kita sering membiarkan dunia pemikiran kita didominasi oleh berbagai contoh. Media menimbulkan banyak ketakutan mengenai hal ini, yang merupakan penyebab kebencian menyebar di kalangan masyarakat. Krisis pengungsi saat ini adalah contoh sempurna. Beberapa orang membiarkan diri mereka terhasut oleh media dalam hal ini, terlibat dalam setiap pemberitaan yang tersebar luas tentang ketidakadilan yang nyata dalam hal ini dan melegitimasinya dalam pikiran mereka sendiri karena kebencian mereka terhadap orang lain. Ini juga salah satu alasan mengapa otoritas media terus memikirkan penyakit yang tampaknya serius di kepala kita.

Anda menarik ke dalam hidup Anda sendiri apa yang secara mental Anda sukai..!!

Kita terus-menerus dihadapkan pada gambaran negatif, sebuah dunia yang di dalamnya terdapat berbagai “penyakit yang tidak dapat disembuhkan” yang, pertama, siapa pun dapat tertular dan, kedua, seseorang tidak akan berdaya dalam konteks ini (kanker adalah kata kunci utama di sini). . Banyak orang yang mengingat hal ini, membiarkan diri mereka tertipu lagi dan lagi oleh berita buruk tersebut dan, sebagai akibatnya, sering kali memiliki pikiran negatif. Karena hukum resonansi, kita kemudian semakin menarik penyakit-penyakit tersebut ke dalam kehidupan kita sendiri (hukum resonansi, energi selalu menarik energi dengan intensitas yang sama).

Setiap orang bertanggung jawab atas penderitaannya masing-masing!!

keseimbangan batinMeski begitu, nampaknya seseorang sering menyalahkan orang lain atas penderitaannya sendiri. Anda terus membiarkan diri Anda disakiti oleh orang lain, tidak berbuat apa-apa, dan kemudian menampilkan diri Anda sebagai korban. Anda tidak mempertimbangkan kemungkinan bahwa Anda bertanggung jawab atas penderitaan ini, dan dengan demikian melegitimasi siklus penderitaan dalam pikiran Anda sendiri. . Sebuah siklus yang tampaknya sangat sulit untuk diputus. Namun kenyataannya adalah Andalah yang bertanggung jawab penuh atas sakit hati Anda sendiri dan bukan orang lain. Misalnya, bayangkan suatu hari Anda mempunyai teman/kenalan yang memperlakukan Anda dengan sangat buruk, seseorang yang berulang kali menyalahgunakan kepercayaan Anda dan bahkan mungkin memanfaatkan Anda. Ketika situasi seperti ini muncul, bukan orangnya yang bertanggung jawab atas penderitaan selanjutnya, tapi hanya dirinya sendiri. Jika seseorang sadar diri pada saat-saat seperti itu, jika dia selaras secara mental, emosional dan fisik, jika dia stabil secara batin dan Jika emosinya terkendali, maka keadaan seperti itu tidak akan menjadi beban mental/emosional. Sebaliknya, seseorang dapat menangani situasi tersebut dengan sangat baik dan akan lebih mungkin untuk mengenali penderitaan orang lain. Anda kemudian akan stabil secara emosional dan akan mengabdikan diri pada hal-hal lain setelah waktu yang singkat alih-alih tenggelam dalam kesedihan dan kesakitan. Tentu saja, mudah untuk menyalahkan orang lain atas masalah Anda sendiri. Namun pada akhirnya, pemikiran seperti itu hanya timbul dari ketidakpuasan/ketidakseimbangan batin.

Anda bertanggung jawab atas nasib Anda sendiri..!!

Anda merasa lemah, memiliki rasa percaya diri yang rendah dan sulit menghadapi keadaan. Jika Anda tidak memahami permainan ini dan tidak menyadari masalah ini, maka Anda akan selalu mewujudkan pikiran penderitaan dalam realitas Anda sendiri. Tapi kita manusia sangat kuat dan mampu mengakhiri siklus ini kapan saja. Sesegera penyembuhan batin Ketika kita sendiri stabil secara mental dan emosional, kita dapat menentukan nasib kita sendiri dan memastikan bahwa tidak ada atau seorang pun yang mengganggu keseimbangan batin kita.

Tinggalkan Komentar