≡ Menu

Dunia yang kita kenal sekarang akan berubah total. Kita berada di tengah-tengah pergeseran kosmik, suatu pergolakan yang luar biasa tingkat kerohanian/spiritual peradaban manusia meningkat drastis. Dalam konteks ini, orang-orang juga mengubah pandangan mereka terhadap dunia, merevisi pandangan dunia mereka sendiri yang berorientasi pada materi, dan semakin mengeksplorasi kembali landasan dasar mereka sendiri, dengan menyadari bahwa pikiran/kesadaran adalah otoritas tertinggi yang ada. Dalam hal ini kita juga mendapat wawasan baru tentang dunia luar, belajar lagi secara otodidak untuk memandang kehidupan dari sudut pandang yang lebih sensitif. Dengan melakukan hal ini, kita juga mengenali apa sebenarnya materi atau keadaan material, mengapa materi pada akhirnya mewakili energi yang terkondensasi dan seluruh dunia hanyalah proyeksi non-materi dari keadaan kesadaran kita sendiri.

Semuanya bersifat spiritual

kesadaranSelama ribuan tahun umat manusia telah berfilsafat tentang alam semesta, dunia, dan terutama tentang asal usul mereka sendiri. Para filsuf, ilmuwan, mistikus, dan dogmatis yang paling beragam sampai pada wawasan yang paling beragam. Sekarang sudah tahun 2017 dan semakin banyak orang yang kembali menghadapi akar permasalahan mereka sendiri karena peningkatan frekuensi yang sangat besar. Dalam konteks ini, semakin banyak orang yang menyadari bahwa alasan dasar hidup kita, struktur dasar keberadaan kita, adalah roh/kesadaran. Kesadaran adalah otoritas tertinggi yang ada, sebuah kekuatan menyeluruh yang menjadi sumber kehidupan kita saat ini. Seluruh kehidupan seseorang adalah produk dari keadaan kesadarannya sendiri dan pemikiran yang menyertainya, bisa juga dikatakan bahwa kehidupan seseorang adalah produk dari pemikirannya, spektrum mentalnya. Segala sesuatu yang pernah Anda lakukan dalam hidup Anda adalah hasil imajinasi mental Anda sendiri. Prinsip spiritual ini bahkan merupakan bagian dari hukum universal yaitu prinsip pikiran. Kesadaran juga merupakan satu-satunya kekuatan kreatif di alam semesta dalam hal ini, hanya dengan bantuan kesadaran kita mampu mewujudkan pikiran, mampu mengubah realitas kita sendiri (setiap orang menciptakan realitasnya sendiri).

Apa pun yang pernah ditemukan, mula-mula ada sebagai pemikiran dalam pikiran manusia..!!

Jika Anda melihat kembali sejarah umat manusia, Anda juga akan menemukan bahwa semua penemuan besar pertama kali ada sebagai sebuah pemikiran dalam kesadaran seseorang. Semua penemu mempunyai ide-ide cemerlang, pemikiran-pemikiran menakjubkan, yang kemudian mereka sadari, berubah menjadi kenyataan. Hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa pemikiran, maka tidak satu pun dari para penemu ini yang mampu menciptakan apa pun.

Kesadaran dan pikiran yang muncul darinya mewakili dasar keberadaan kita..!!

Ini hanya mungkin terjadi karena imajinasi mental seseorang. Kesadaran dan pemikiran yang dihasilkan adalah dasar kehidupan kita, dan penciptaan selalu muncul darinya. Pada akhirnya, bahkan seluruh ciptaan hanyalah ekspresi kesadaran, kesadaran yang menyeluruh dan hampir sulit dipahami yang pertama mewakili sumber kita, kedua bertanggung jawab atas kehidupan kita dan ketiga pada setiap makhluk, pada setiap manusia, sebagai ekspresi individu – untuk eksplorasi. keberadaannya sendiri, muncul ke permukaan.

Hidup adalah proyeksi kesadaran seseorang yang tidak bersifat materi

Kesadaran = Tanah kitaUntuk memahami keseluruhan konstruksi dengan lebih baik, penting juga untuk mendapatkan wawasan tentang dunia luar kita atau kondisi material. Untuk waktu yang lama diyakini bahwa materi pada dasarnya adalah benda padat dan kaku dan frekuensi/getaran sama sekali tidak berhubungan dengan materi. Namun materi bukanlah materi dalam pengertian ini, atau lebih tepatnya, materi adalah sesuatu yang sama sekali berbeda dari apa yang kita pikirkan sebagai manusia. Apa yang kita anggap sebagai benda padat dan kaku hanyalah energi yang terkondensasi atau suatu keadaan energik yang frekuensi getarannya sangat rendah sehingga mempunyai ciri-ciri yang khas bagi kita. Meskipun demikian, materi bukanlah benda padat dan kaku, melainkan hanya energi yang berosilasi pada suatu frekuensi. Frekuensi, getaran dan pergerakan adalah 3 atribut utama tanah kita. Tapi bagaimana dengan kesadaran? Ya, kesadaran itu tidak bersifat materi, energi bergetar pada frekuensi yang sesuai. Semuanya frekuensi, gerak, getaran bahkan informasi. Energi yang semakin padat dari dalam ke luar, frekuensi yang berosilasi semakin rendah hingga menjadi material. Oleh karena itu, dunia yang kita kenal merupakan konstruksi non-materi yang dapat dialami/dirasakan melalui kesadaran kita sendiri.

Seluruh dunia hanyalah proyeksi immaterial dari kondisi kesadaran Anda sendiri..!!

Jika Anda melihat dunia, pepohonan, hewan, gunung, rumah, dan manusia, maka semua hal ini hanyalah proyeksi dari kondisi kesadaran Anda sendiri. Keadaan kesadaran Anda saat ini memproyeksikan pikiran Anda ke dunia, ke dalam dunia. Itu sebabnya Anda memandang dunia sebagaimana adanya.

Materi adalah energi yang terkondensasi, suatu keadaan energik yang memiliki karakteristik khas material karena frekuensi getarannya yang rendah..!!

Seseorang selalu melihat dunia dari kesadaran individu. Pada akhirnya, materi juga hanya bersifat non-materi atau energik, karena jauh di dalamnya materi hanya terdiri dari keadaan energik yang berosilasi. Tentu saja energi ini berwujud padat, namun ia tetap berupa energi, getaran, dan gerak. Dalam artian tetaplah sehat, bahagia dan jalani hidup harmonis.

Tinggalkan Komentar