≡ Menu

Setiap manusia begitu Pencipta realitasnya sendiri, salah satu alasan mengapa seseorang sering kali merasa bahwa alam semesta atau kehidupan secara keseluruhan berputar mengelilingi dirinya sendiri. Faktanya, pada akhirnya, sepertinya Anda adalah pusat alam semesta berdasarkan pemikiran/landasan kreatif Anda sendiri. Anda sendiri adalah pencipta keadaan Anda sendiri dan dapat menentukan sendiri jalan hidup Anda selanjutnya berdasarkan spektrum intelektual Anda sendiri. Setiap manusia pada akhirnya hanyalah ekspresi dari konvergensi ketuhanan, sumber energik dan karena itu mewujudkan sumber itu sendiri. Anda sendiri adalah sumbernya, Anda mengekspresikan diri Anda melalui sumber ini dan karena sumber spiritual yang meresap ke mana-mana ini, Anda bisa menjadi penguasa atas keadaan eksternal Anda.

Realitas Anda pada akhirnya merupakan cerminan keadaan batin Anda.

cerminan-realitas-keadaan-batin AndaKarena kita sendiri adalah pencipta realitas kita sendiri, pada saat yang sama kita juga pencipta lingkungan luar dan dalam kita sendiri. Realitas Anda hanyalah cerminan keadaan batin Anda dan sebaliknya. Apa yang Anda sendiri pikirkan dan rasakan, apa yang Anda yakini sepenuhnya, atau apa yang sesuai dengan keyakinan batin Anda, pandangan dunia Anda, selalu memanifestasikan dirinya sebagai kebenaran dalam realitas Anda sendiri dalam konteks ini. Persepsi pribadi Anda tentang dunia/di dunia adalah cerminan keadaan mental/emosional batin Anda. Oleh karena itu, ada pula hukum universal yang paling menggambarkan prinsip ini, yaitu bahwa hukum korespondensi. Sederhananya, hukum universal ini menyatakan bahwa seluruh keberadaan seseorang pada akhirnya merupakan produk dari pemikirannya. Semuanya sesuai dengan pemikiran Anda sendiri, keyakinan dan keyakinan Anda sendiri. Perasaan mental dan emosional Anda bertanggung jawab atas sudut pandang Anda dalam memandang dunia. Misalnya, jika suasana hati Anda sedang buruk, suasana hati Anda tidak baik secara emosional, maka Anda akan melihat dunia luar Anda dari suasana hati/sensasi negatif ini. Orang-orang yang kemudian Anda temui sepanjang hari, atau lebih tepatnya peristiwa-peristiwa yang kemudian terjadi dalam hidup Anda di kemudian hari, akan memiliki sifat yang lebih negatif atau Anda lebih suka melihat asal usul yang negatif dalam peristiwa-peristiwa ini.

Anda tidak melihat dunia sebagaimana adanya, tetapi sebagaimana adanya..!!

Jika tidak, berikut contoh lainnya: Bayangkan seseorang yang sangat yakin bahwa semua orang tidak baik terhadapnya. Karena sensasi batin ini, orang tersebut kemudian akan melihat dunia luarnya dari perasaan itu. Karena dia kemudian sangat yakin akan hal ini, dia tidak lagi mencari keramahan, tetapi hanya ketidakramahan pada orang lain (Anda hanya melihat apa yang ingin Anda lihat). Oleh karena itu, sikap kita sendiri menentukan apa yang terjadi pada diri kita secara pribadi dalam kehidupan. Jika seseorang bangun di pagi hari dan berpikir hari ini akan buruk, kemungkinan besar memang demikian.

Energi selalu menarik energi dengan frekuensi yang sama dengan getarannya..!!

Bukan karena hari itu sendiri buruk, tetapi karena orang tersebut kemudian menyamakan hari yang akan datang dengan hari yang buruk dan, dalam banyak kasus, hanya ingin melihat keburukan di hari itu. Karena hukum resonansi (Energi selalu menarik energi dengan intensitas yang sama, dengan sifat struktural yang sama, dengan frekuensi getaran yang sama) maka secara mental seseorang akan beresonansi dengan sesuatu yang bersifat negatif. Akibatnya, pada hari itu Anda hanya akan menarik hal-hal ke dalam hidup Anda yang merugikan Anda. Alam semesta selalu bereaksi terhadap pikiran Anda sendiri dan memberi Anda apa yang sesuai dengan resonansi mental Anda. Kurangnya pemikiran menciptakan kekurangan lebih lanjut dan seseorang yang secara mental beresonansi dengan kelimpahan menarik lebih banyak kelimpahan ke dalam kehidupan mereka sendiri.

Kekacauan eksternal pada akhirnya hanyalah akibat dari ketidakseimbangan internal

Kekacauan eksternal pada akhirnya hanyalah akibat dari ketidakseimbangan internalPrinsip ini juga berlaku sempurna pada keadaan eksternal yang kacau. Misalnya, ketika seseorang sedang merasa down, down, depresi, atau secara umum mengalami ketidakseimbangan emosi yang parah dan akibatnya tidak mempunyai tenaga untuk menjaga kerapian rumahnya, keadaan batinnya terbawa ke dunia luar. Keadaan luar, dunia luar kemudian menyesuaikan diri dengan keadaan batinnya yang tidak seimbang seiring berjalannya waktu. Setelah beberapa saat, dia secara otomatis akan dihadapkan pada gangguan yang dipicu oleh dirinya sendiri. Sebaliknya, jika ia kembali memberikan lingkungan yang lebih menyenangkan, maka hal ini juga akan terlihat pada dunia batinnya, dimana ia akan merasa lebih nyaman di rumahnya. Di sisi lain, ia secara otomatis akan menghilangkan keadaan spasial yang kacau jika ketidakseimbangan batinnya diperbaiki. Orang yang bersangkutan kemudian tidak akan merasa tertekan, tetapi akan bahagia, penuh kehidupan, puas dan akan memiliki begitu banyak energi kehidupan sehingga mereka secara otomatis akan merapikan kembali apartemennya. Oleh karena itu, perubahan selalu dimulai dari dalam diri sendiri, jika seseorang mengubah dirinya, maka seluruh lingkungannya juga ikut berubah.

Pencemaran luar hanyalah cerminan pencemaran dalam diri..!!

Dalam konteks ini ada kutipan menarik dan yang terpenting benar dari Eckhart Tolle mengenai keadaan planet yang kacau saat ini: “Pencemaran planet ini hanyalah cerminan dari polusi psikis di dalam, sebuah cermin bagi jutaan orang yang tidak sadar. orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas ruang batin mereka". Dalam artian tetaplah sehat, bahagia dan jalani hidup harmonis.

Tinggalkan Komentar