≡ Menu

Ada 7 hukum universal yang berbeda (disebut juga hukum hermetis) yang mempengaruhi segala sesuatu yang ada pada setiap waktu dan tempat. Baik pada tingkat material maupun non-materi, hukum-hukum ini ada di mana-mana dan tidak ada makhluk hidup di alam semesta yang bisa lepas dari hukum-hukum yang kuat ini. Hukum-hukum ini selalu ada dan akan selalu ada. Setiap ekspresi kreatif dibentuk oleh hukum-hukum ini. Salah satu undang-undang ini juga disebut mengacu pada asas pikiran dan pada artikel kali ini saya akan menjelaskan hukum ini kepada Anda lebih detail.

Segala sesuatu muncul dari kesadaran

Prinsip ruh menyatakan bahwa sumber kehidupan adalah ruh kreatif yang tiada batasnya. Roh menguasai kondisi material dan segala sesuatu di alam semesta terdiri dari dan muncul dari roh. Roh berarti kesadaran dan kesadaran adalah otoritas tertinggi yang ada. Tidak ada sesuatu pun yang bisa ada tanpa kesadaran, apalagi dialami. Prinsip ini juga dapat diterapkan pada segala hal dalam hidup, karena segala sesuatu yang Anda alami dalam hidup Anda hanya dapat ditelusuri kembali ke kekuatan kreatif kesadaran Anda sendiri. Jika kesadaran tidak ada, seseorang juga tidak dapat mengalami apa pun, maka tidak akan ada materi dan manusia tidak akan dapat hidup. Bisakah seseorang merasakan cinta tanpa kesadaran? Itu juga tidak berhasil, karena cinta dan perasaan lainnya hanya bisa dialami melalui kesadaran dan proses berpikir yang dihasilkannya.

Oleh karena itu, manusia juga merupakan pencipta realitasnya sendiri saat ini. Seluruh kehidupan manusia, segala sesuatu yang dialami seseorang dalam keberadaannya, hanya dapat ditelusuri kembali ke kesadarannya. Segala sesuatu yang pernah dilakukan seseorang dalam hidup mula-mula dibayangkan dalam pikiran sebelum diwujudkan pada tingkat materi. Ini juga merupakan kemampuan khusus manusia. Berkat kesadaran, kita dapat membentuk realitas kita sendiri sesuai keinginan. Anda dapat memilih sendiri apa yang Anda alami dalam hidup Anda sendiri dan bagaimana Anda menghadapi apa yang Anda alami. Kita bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada diri kita dalam hidup kita dan bagaimana kita ingin membentuk kehidupan masa depan kita. Persis seperti teks ini, kata-kata tertulis saya dapat ditelusuri kembali secara eksklusif ke bidang mental saya. Pertama, kalimat/bagian individual saya pikirkan dan kemudian saya tuliskan di sini. Saya telah menyadari/mewujudkan pemikiran teks ini pada tingkat fisik/materi. Dan begitulah cara hidup bekerja. Setiap perbuatan yang dilakukan dimungkinkan hanya karena kesadaran. Tindakan yang pertama kali disusun pada tingkat mental dan kemudian diimplementasikan.

Setiap akibat mempunyai sebab yang bersesuaian

Prinsip pikiranOleh karena itu, karena semua keberadaan hanyalah ekspresi spiritual, maka tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Kebetulan tidak mungkin ada. Untuk setiap akibat yang dapat dialami, terdapat juga sebab yang bersesuaian, suatu sebab yang pada dasarnya selalu muncul dari kesadaran, karena kesadaran mewakili landasan utama penciptaan. Tidak akan ada akibat tanpa sebab yang sesuai. Yang ada hanyalah kesadaran dan akibat yang ditimbulkannya. Pikiran adalah otoritas tertinggi yang ada.

Pada akhirnya, itulah sebabnya Tuhan adalah kesadaran. Beberapa orang selalu menganggap Tuhan sebagai sosok material 3 dimensi. Pribadi ilahi raksasa yang ada di suatu tempat di alam semesta dan bertanggung jawab atas keberadaannya. Namun Tuhan bukanlah sosok yang bersifat material, melainkan Tuhan yang berarti suatu Mekanisme Kesadaran yang luas. Kesadaran besar yang membentuk semua keadaan material dan immaterial dan mengindividualisasikan serta mengalami dirinya sendiri dalam bentuk inkarnasi. Oleh karena itu, Tuhan tidak pernah absen. Tuhan hadir secara permanen dan mengekspresikan diri-Nya dalam segala sesuatu yang ada, Anda hanya perlu menyadarinya kembali. Itulah sebabnya Tuhan tidak bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi secara sadar di planet kita, sebaliknya, ini adalah satu-satunya akibat dari manusia yang padat energi. Orang yang menghasilkan/menyadari kekacauan bukannya kedamaian karena rendahnya kesadaran.

Namun pada akhirnya, kita sendirilah yang bertanggung jawab atas keadaan kesadaran yang menjadi dasar kita bertindak. Bagaimanapun, kita selalu mempunyai kemungkinan untuk mengubah keadaan kesadaran kita secara permanen, karena roh mempunyai karunia perluasan yang terus-menerus. Kesadaran adalah ruang-waktu, tidak terbatas, itulah sebabnya seseorang terus-menerus memperluas realitasnya sendiri. Dengan cara yang sama, kesadaran Anda berkembang saat Anda membaca teks. Juga tidak masalah apakah Anda dapat melakukan sesuatu dengan informasi tersebut atau tidak. Pada akhirnya, saat Anda berbaring di tempat tidur dan mengingat kembali hari itu, Anda akan menemukan bahwa kesadaran Anda, realitas Anda, telah berkembang seiring dengan pengalaman membaca teks ini. Oleh karena itu, tetaplah sehat, bahagia, dan jalani hidup harmonis.

Tinggalkan Komentar