≡ Menu

Prinsip hermetis mengenai polaritas dan gender adalah hukum universal lain yang, sederhananya, menyatakan bahwa selain konvergensi energik, hanya negara dualitarian yang menang. Keadaan polaritarian dapat ditemukan di mana saja dalam kehidupan dan penting untuk kemajuan perkembangan spiritual seseorang. Jika tidak ada struktur dualitarian maka seseorang akan memiliki pikiran yang sangat terbatas karena ia tidak akan sadar akan aspek-aspek polaritas dalam kehidupan. bisa belajar.Misalnya, bagaimana seseorang memahami dan menghargai cinta jika hanya ada cinta dan tidak ada pengalaman antagonis.

Kehadiran ganda sangat penting untuk perkembangan Anda sendiri!

Oleh karena itu dualitas penting untuk dipelajari dari prinsip hidup ini. Kita semua adalah jiwa inkarnasi yang dilahirkan ke dunia material ini dan mempunyai pengalaman positif dan negatif karena dualitas. Pengalaman-pengalaman ini bermanfaat bagi perkembangan fisik dan mental kita. Pengalaman dan peristiwa negatif diambil dari kita pikiran egois dihasilkan. Kita semua adalah pencipta realitas kita sendiri dan oleh karena itu kita dapat memilih pengalaman mana yang ingin kita miliki dan ke arah mana kita ingin kehidupan kita bergerak. Oleh karena itu, kita sendirilah yang bertanggung jawab atas apakah kita mewujudkan peristiwa positif atau negatif dalam realitas kita. Namun pengalaman negatif itu penting agar kita bisa mengambil pelajaran darinya, agar kita bisa mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang jiwa kita sendiri.

dualitasKarena kita mempunyai kemampuan untuk mengalami pengalaman-pengalaman negatif, kita memahami bahwa kita hanya memerlukan pengalaman-pengalaman yang lebih rendah ini untuk belajar dari pengalaman-pengalaman itu bahwa pengalaman-pengalaman itu penting bagi kemajuan kita sendiri. Negatif dalam bentuk kesedihan, kebencian pada diri sendiri, rasa sakit, dll. memadatkan keadaan energik seseorang, tetapi sangat berguna untuk kemajuan dalam hidup, karena dari pengalaman yang tampaknya menghalangi ini kita menimba banyak kekuatan, keberanian dan mampu melakukannya. setelahnya untuk mendapatkan banyak kekuatan (Pelajaran terbesar dalam hidup dipelajari melalui rasa sakit). Selain itu, struktur dualitarian juga penting untuk mengalami keterpisahan dari Tuhan atau ketuhanan. Pada dasarnya segala sesuatu yang ada adalah Tuhan karena segala sesuatu yang ada, segala keadaan material dan immaterial hanyalah ekspresi dari kesadaran menyeluruh yang mengindividualisasikan dirinya melalui inkarnasi dan mengalami dirinya sendiri secara permanen. Karena manusia itu sendiri hanyalah entitas halus dan seluruh aspeknya terdiri dari energi/kesadaran, maka kita sendiri adalah Tuhan. Namun Tuhan atau struktur energi dasar tidak memiliki polaritas. Kita hanya menciptakan negara-negara dualitarian, negara-negara ini muncul dari kesadaran kita, diciptakan olehnya.

Semuanya memiliki dua sisi!

Segala sesuatu mempunyai 2 sisiDi dunia fisik kita selalu ada dua sisi. Misalnya karena ada panas, ada juga dingin, karena ada terang, ada juga kegelapan, yang sebenarnya hanya ketiadaan cahaya dan sebaliknya. Meski demikian, kedua belah pihak selalu saling memiliki, karena pada dasarnya segala sesuatunya bertolak belakang dan satu pada saat yang bersamaan. Panas dan dingin hanya berbeda karena kedua keadaan mempunyai frekuensi yang berbeda, pola energi yang berbeda. Namun kedua keadaan tersebut terdiri dari struktur dasar halus yang melingkupi segalanya dan tidak dapat hidup tanpa pertentangan mereka. Sama persis dengan mulut atau medali, kedua sisinya berbeda namun membentuk medali secara keseluruhan. Prinsip ini juga bisa diterapkan pada manusia. Prinsip polaritas dan gender juga menyatakan bahwa segala sesuatu yang berada dalam dualitas tersebut mempunyai unsur perempuan dan laki-laki. Keadaan maskulin dan feminin ditemukan dimana-mana.

Feminitas hanya bisa ada karena maskulinitas dan sebaliknya, namun kedua belah pihak terdiri dari satu blok bangunan dasar kehidupan yang bebas polaritas, kedua belah pihak terdiri dari kesadaran dan menciptakan realitas mereka sendiri dengannya. Oleh karena itu, segala sesuatu adalah laki-laki dan perempuan pada saat yang bersamaan. Perempuan mempunyai aspek maskulin dan laki-laki mempunyai aspek feminin. Dua elemen yang sangat berbeda namun keduanya adalah satu dalam kesempurnaannya. Hal yang sama berlaku untuk semua hal dalam hidup. Otak kita, misalnya, memiliki belahan laki-laki dan perempuan (belahan otak kanan - perempuan, belahan otak kiri - laki-laki).

Jauh dari dualitas hanya ada "Aku"

Jauh dari dualitas, hanya negara-negara tanpa polaritas yang menangLogikanya, hanya negara-negara dualitarian yang menang dalam dualitas, namun selain dualitas hanya ada negara-negara tanpa polaritas, yaitu murninya saya (Saya = kehadiran ilahi, karena seseorang adalah pencipta realitasnya sendiri saat ini). Jauh dari peristiwa-peristiwa masa lalu dan masa depan (masa lalu dan masa depan hanya ada dalam pikiran kita) yang ada hanyalah masa kini yang kekal, suatu momen yang terus berkembang yang selalu ada, sedang berlangsung, dan akan terjadi. Ketika seseorang sepenuhnya mengidentifikasi diri dengan Kehadiran Ilahi dan hanya bertindak berdasarkan struktur yang ada, tidak lagi menghakimi dan tidak lagi membagi sesuatu/peristiwa menjadi baik atau buruk, maka dualitas teratasi.

Anda kemudian mulai berhenti mengevaluasi situasi dan hanya melihat aspek ketuhanan dalam segala hal. Misalnya, seseorang tidak lagi membeda-bedakan baik dan buruk, karena ia memahami bahwa pemikiran ini hanya muncul atas dasar pikiran penilaiannya sendiri. Dalam artian tetaplah sehat, bahagia dan jalani hidup harmonis.

Tinggalkan Komentar