≡ Menu

Seperti yang sering saya sebutkan dalam teks saya, penyakit selalu muncul pertama kali dalam pikiran kita sendiri, dalam kesadaran kita sendiri. Karena pada akhirnya seluruh realitas seseorang hanyalah hasil dari kesadarannya sendiri, spektrum mentalnya sendiri (segala sesuatu muncul dari pikiran), maka tidak hanya peristiwa hidup, tindakan dan kepercayaan/keyakinan kita yang lahir dalam kesadaran kita sendiri, tetapi juga penyakit. Dalam konteks ini, setiap penyakit mempunyai penyebab spiritual. Oleh karena itu, dalam sebagian besar kasus, penyakit dapat ditelusuri kembali ke masalah diri sendiri, trauma masa kanak-kanak, hambatan mental, atau bahkan kesenjangan psikologis di dalam diri kita, yang pada gilirannya muncul untuk sementara waktu dalam pikiran kita.

Konflik batin dan masalah kejiwaan sebagai pemicu penyakit

Penyakit lahir dalam spektrum pemikiran seseorangKesenjangan dan hambatan mental kemudian membebani jiwa kita, melemahkan kondisi mental kita, dan pada akhirnya menghambat aliran energi kita sendiri. Pengotor energi muncul di tubuh halus kita, dan sebagai akibatnya, polusi ini berpindah ke tubuh fisik kita. Hal ini melemahkan sistem kekebalan tubuh kita dan lingkungan sel kita + DNA kita rusak, yang pada gilirannya sangat mendorong berkembangnya penyakit. Dalam teori chakra, seseorang bahkan berbicara tentang perlambatan putaran. Pada akhirnya, chakra adalah pusaran/pusat energi yang memasok energi kehidupan ke tubuh kita dan memastikan aliran energi permanen. Penyakit atau kotoran energi memperlambat putaran chakra kita dan akibatnya area fisik yang bersangkutan tidak lagi dapat disuplai dengan energi kehidupan yang cukup. Hal ini menciptakan penyumbatan fisik yang berdampak jangka panjang pada kesehatan kita sendiri. Sebagai contoh, seseorang yang sangat berhati dingin, hampir tidak memiliki empati dan menginjak-injak dunia hewan, alam dan manusia kemungkinan besar akan mengalami/mengalami penyumbatan pada cakra jantung, yang pada gilirannya mendorong berkembangnya penyakit jantung. Satu-satunya cara untuk mengatasi penyebab penyakit berikutnya adalah dengan menghilangkan hambatan di area fisik ini dengan menyadari pandangan moral yang penting. Dalam konteks ini, setiap penyakit serius dapat ditelusuri kembali ke hambatan mental/emosional. Tentu saja, ahli biokimia Jerman Otto Warburg menemukan bahwa tidak ada penyakit, apalagi berkembang, di lingkungan sel yang kaya oksigen dan basa.

Setiap penyakit adalah hasil dari pikiran yang selaras secara negatif, spektrum pikiran negatif yang pada gilirannya memberikan tekanan besar pada tubuh Anda sendiri..!!

Namun gaya hidup yang buruk, cara hidup yang tidak sehat, pola makan yang padat energi hanyalah hasil dari pikiran yang negatif. Spektrum pemikiran negatif, yang darinya muncul perilaku makan yang acuh tak acuh dan, yang terpenting, nyaman. “Penyakit ringan”, seperti flu (pilek, batuk, dll), biasanya disebabkan oleh masalah mental yang bersifat sementara. Pidato juga sering digunakan di sini untuk mengidentifikasi penyakit. Kalimat seperti: muak dengan sesuatu, ada sesuatu yang berat di perut/saya harus mencernanya dulu, sampai ke ginjal saya, dll menggambarkan prinsip ini dalam hal ini. Pilek biasanya terjadi akibat konflik mental yang bersifat sementara.

Penyakit serius biasanya disebabkan oleh trauma masa kanak-kanak, beban karma, dan masalah mental lainnya yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Penyakit ringan biasanya disebabkan oleh kelainan mental yang bersifat sementara..!!

Misalnya saja Anda terlalu stres di tempat kerja, masalah dalam hubungan atau keluarga, Anda muak dengan kehidupan Anda saat ini, semua masalah mental ini membebani jiwa kita sendiri dan selanjutnya dapat memicu penyakit seperti pilek. Dalam video berikut, dokter Jerman Dr. Rüdiger Dahlke berbicara tentang fenomena ini dan menjelaskan dengan cara yang menarik mengapa penyakit selalu berkembang pertama kali dalam pikiran atau tingkat mental seseorang. Dahlke melihat bahasa sebagai panduan: mereka yang “kekenyangan” akan terkena flu, mereka yang “perutnya berat” akan menderita sakit maag, dan mereka yang “mematahkan sesuatu” akan mengalami masalah lutut. Video menarik yang hanya bisa saya rekomendasikan kepada Anda. 🙂

Tinggalkan Komentar