≡ Menu

Segala sesuatu di alam semesta terbuat dari energi, tepatnya, keadaan energik yang bergetar atau kesadaran yang memiliki aspek terbuat dari energi. Keadaan energik yang pada gilirannya berosilasi pada frekuensi yang sesuai. Ada banyak sekali frekuensi yang hanya berbeda pada sifatnya yang negatif atau positif (+frekuensi/bidang, - frekuensi/bidang). Frekuensi suatu kondisi dapat meningkat atau menurun dalam konteks ini. Frekuensi getaran yang rendah selalu menghasilkan konsentrasi keadaan energik. Frekuensi getaran tinggi atau peningkatan frekuensi pada gilirannya mendekondensasi keadaan energik. Sederhananya, segala bentuk negatif harus disamakan dengan kepadatan energi atau frekuensi rendah, dan sebaliknya, segala jenis positif harus disamakan dengan cahaya energik atau frekuensi yang lebih tinggi. Karena seluruh keberadaan seseorang pada akhirnya bergetar pada frekuensi yang sesuai, dalam artikel ini saya akan memperkenalkan Anda pada pembunuh frekuensi getaran terbesar yang masih ada di benak banyak orang.

Legitimasi Frekuensi Getaran Rendah dalam Pikiran Seseorang (Penilaian)

Hentikan penilaian sejak awalBahkan Albert Einstein pernah berkata bahwa lebih sulit menghancurkan prasangka daripada atom dan dia memang benar. Penilaian menjadi lebih relevan dari sebelumnya saat ini. Kita manusia begitu terkondisi dalam hal ini sehingga begitu ada sesuatu yang tidak sesuai dengan pandangan dunia kita, kita menilainya dan tersenyum pada pengetahuan yang sesuai. Segera setelah seseorang atau bahkan dunia pemikiran seseorang tidak sesuai dengan pandangan dunianya sendiri atau tidak sesuai dengan gagasannya tentang dunia, seseorang menuding orang tersebut dan mengolok-olok mereka. Melalui penilaian yang kita legitimasi dalam pikiran kita sendiri, kita juga menerima pengucilan batin dari orang lain dalam pikiran kita sendiri. Anda tidak dapat mengidentifikasi diri dengan orang ini dan karena alasan ini jaga jarak. Semuanya juga mengingatkan pada fenomena Perang Dunia Kedua, orang-orang yang alam bawah sadarnya begitu terkondisi oleh media propaganda sehingga mereka menuding orang-orang Yahudi, mencela/mengkucilkan mereka dan bahkan tidak mulai mempertanyakannya, ya, itu bahkan dianggap normal. Itulah tepatnya jumlah orang yang berurusan dengan gosip saat ini. Seseorang mengambil hak dan menghujat orang lain, mengucilkan mereka, mendiskreditkan mereka dan bertindak sepenuhnya berdasarkan kepentingannya sendiri. pikiran egois keluar tanpa menyadarinya. Namun pada titik ini, harus dikatakan bahwa penghakiman dan penistaan ​​secara besar-besaran mempersempit cakrawala intelektual seseorang atau membatasi kemampuan mentalnya sendiri.

Penilaian memadatkan dasar energik seseorang..!!

Misalnya, bagaimana Anda bisa memperluas cakrawala intelektual Anda jika Anda pada dasarnya menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan pandangan dunia Anda. Anda tidak dapat mendekati topik tertentu tanpa prasangka atau bias, Anda tidak terbuka untuk mempelajari kedua sisi mata uang yang sama dan Anda mempersempit pikiran Anda karenanya. Selain itu, penilaian pada akhirnya bersifat negatif dan oleh karena itu memadatkan dasar energi seseorang.

Setiap kehidupan berharga

Setiap kehidupan berhargaSeseorang melegitimasi pikiran negatif tentang orang lain dalam pikirannya sendiri, sehingga menurunkan frekuensi getarannya. Hampir tidak ada apa pun di dunia saat ini yang menjadi beban lebih besar bagi negara yang sering dikunjungi. Karena alasan ini, sangat disarankan untuk menghentikan penilaian sejak awal. Pada akhirnya, kita tidak hanya mendekondensasi basis energi kita sendiri, namun juga semakin bertindak berdasarkan basis energi kita sendiri pikiran mental keluar dari sini. Tapi bagaimana kita bisa membuat penilaian? Yang di dalamnya kita kembali memahami bahwa setiap kehidupan itu berharga, yang di dalamnya kita menjadi sadar kembali bahwa setiap manusia adalah makhluk yang berharga, pencipta unik dari realitasnya sendiri. Kita semua pada dasarnya hanyalah sebuah ekspresi dari landasan dasar ilahi, sebuah struktur dasar energik yang mengalir melalui segala sesuatu yang ada dan bertanggung jawab atas keberadaan kita. Untuk itu hendaknya kita menghargai dan menghormati sesama manusia, bukannya meremehkan orang lain. Selain itu kita tidak mempunyai hak untuk menghakimi kehidupan orang lain, maksud saya siapa yang memberikan kita legitimasi untuk melakukan hal tersebut? Misalnya, bagaimana dunia yang damai bisa berkembang jika kita sendiri yang menghakimi orang lain dan secara sadar mengucilkan mereka. Hal ini tidak menciptakan perdamaian, hanya kebencian. Kebencian dan kemarahan terhadap kehidupan orang lain (kebencian, yang berasal dari kurangnya rasa cinta pada diri sendiri, tapi itu lain cerita).

Kita semua adalah individu yang unik..!!

Oleh karena itu, kita harus mengesampingkan semua penilaian kita dan menghormati serta melindungi kehidupan makhluk hidup lainnya. Karena pada akhirnya kita semua adalah manusia. Kita semua adalah daging dan darah, mempunyai 2 mata, 2 lengan, 2 kaki, otak, mempunyai kesadaran, menciptakan realitas kita sendiri dan oleh karena itu kita semua harus menganggap satu sama lain sebagai satu keluarga besar. Dalam konteks ini, tidak menjadi soal apa kewarganegaraan seseorang, apa orientasi seksual yang ia jalani, apa warna kulitnya, apa agamanya, dan yang terpenting, keyakinan apa yang ia bawa jauh di lubuk hatinya. Kita semua adalah individu yang unik dan itulah cara kita harus bersikap. Cintai dan hargai sesama manusia, perlakukan mereka sebagaimana Anda sendiri ingin diperlakukan dan bantulah dunia agar lebih damai. Dalam artian tetaplah sehat, bahagia dan jalani hidup harmonis. 🙂

 

Tinggalkan Komentar