≡ Menu

Kini semakin banyak orang yang menyadari bahwa vaksinasi sangatlah berbahaya. Selama bertahun-tahun, vaksinasi telah direkomendasikan kepada kita oleh industri farmasi sebagai suatu keharusan dan, yang terpenting, metode yang sangat diperlukan untuk mencegah penyakit tertentu. Kami menaruh kepercayaan pada perusahaan dan bahkan mengizinkan bayi baru lahir yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat atau belum berkembang sempurna untuk menerima vaksinasi. Oleh karena itu, mendapatkan vaksinasi menjadi suatu kewajiban dan jika Anda tidak melakukan ini, Anda akan diejek dan bahkan dengan sengaja dipermalukan. Pada akhirnya, hal ini memastikan bahwa kita semua mengikuti propaganda perusahaan farmasi secara membabi buta. Pemberontakan ditumpas secara langsung untuk terus memastikan keuntungan besar yang diperoleh dari vaksinasi. Namun, keadaan kini mulai membaik dan semakin banyak orang yang menyadari bahwa vaksin mengandung zat yang sangat beracun.

aluminium dalam vaksin

vaksinasiPada akhirnya, satu produk vaksin bahkan bisa mengandung bahan kimia beracun yang tak terhitung jumlahnya. Di satu sisi, vaksin seringkali diperkaya dengan merkuri. Dalam konteks ini, merkuri sangat beracun dan menghambat pertumbuhan sel-sel saraf kita, bahkan memungkinkan sel-sel tersebut mengalami kemunduran dan menghalangi transmisi rangsangan. Zat berbahaya yang tidak boleh dikonsumsi dalam konteks ini. Di sisi lain, sediaan vaksinasi juga seringkali diperkaya dengan senyawa kimia formaldehida. Formaldehida juga sangat beracun dan sebenarnya digunakan dalam disinfektan. Sangat dipertanyakan mengapa zat ini sering digunakan untuk vaksin. Dalam hal ini, misalnya, beberapa penelitian menemukan bahwa formaldehida dapat menyebabkan kanker. Dampak lainnya adalah gangguan pada sistem saraf pusat, berkembangnya sakit kepala, lesu, suasana hati depresi dan masalah konsentrasi. Zat ini dapat menyebabkan pembengkakan pada selaput lendir, menyebabkan iritasi konjungtiva dan meningkatkan alergi secara drastis. Selain zat neurotoksik lainnya yang tak terhitung jumlahnya, sediaan vaksinasi juga sering diperkaya dengan logam ringan aluminium. Dalam konteks ini, aluminium disinyalir digunakan sebagai bahan aktif penambah. Alasan sebenarnya, tentu saja, adalah keracunan sistematis terhadap umat manusia, terciptanya pasien/pelanggan yang bertahan lama (pasien yang disembuhkan adalah pelanggan yang hilang).

Semakin banyak orang yang sadar, dengan tegas menolak vaksinasi dan melihat permainan berbahaya dari komplotan rahasia farmasi..!! 

Namun demikian, kita juga harus menyadari bahwa aluminium sangat beracun dan berhubungan dengan Alzheimer, kanker payudara, berbagai alergi dan penyakit lainnya. Bahkan aluminium dalam dosis kecil pun merusak sistem saraf pusat, mengurangi kemampuan kita berkonsentrasi, dan mengganggu aktivitas otak. Pada akhirnya, sangat mengkhawatirkan bahan apa saja yang diperkaya oleh vaksin. Baik asam buatan, antibiotik, logam berat atau bahkan pengemulsi, semua bahan aktif yang sangat beracun ini biasanya digunakan untuk produksi berbagai sediaan vaksin. Oleh karena itu kita harus memahami bahwa tidak ada vaksin yang tidak diperkaya dengan zat neurotoksik tertentu.

Tinggalkan Komentar